Dari Wikipedia bahasa
Indonesia, ensiklopedia bebas
Madura adalah nama pulau yang terletak di sebelah timur laut Jawa Timur. Pulau
Madura besarnya kurang lebih 5.250 km2 (lebih kecil daripada pulau
Bali), dengan penduduk sekitar 4 juta jiwa.
Suku Madura merupakan etnis dengan populasi besar di Indonesia, jumlahnya sekitar 20
juta jiwa. Mereka berasal dari Pulau Madura dan pulau-pulau sekitarnya, seperti
Gili Raja, Sapudi, Raas, dan Kangean. Selain itu, orang Madura banyak tinggal
di bagian timur Jawa Timur biasa disebut wilayah Tapal Kuda, dari Pasuruan
sampai utara Banyuwangi. Orang Madura yang berada di Situbondo dan Bondowoso,
serta timur Probolinggo, Jember, jumlahnya paling banyak dan jarang yang bisa
berbahasa Jawa, juga termasuk Surabaya Utara, serta sebagian
Malang .
Disamping suku Jawa dan Sunda, orang Madura juga banyak yang
bertransmigrasi ke wilayah lain terutama ke Kalimantan Barat dan Kalimantan
Tengah, serta ke Jakarta, Tanggerang, Depok, Bogor, Bekasi dan sekitarnya,
juga Negara Timur Tengah khususnya Saudi Arabia. Beberapa kota di Kalimantan
seperti Sampit dan Sambas, pernah terjadi kerusuhan etnis yang melibatkan orang
Madura. Orang Madura pada dasarnya adalah orang yang suka merantau karena
keadaan wilayahnya yang tidak baik untuk bertani. Orang Madura senang
berdagang, terutama besi tua dan barang-barang bekas lainnya. Selain itu banyak
yang bekerja menjadi nelayan dan buruh, serta beberapa ada yang berhasil menjadi Tekonokrat, Biokrat, Mentri atau
Pangkat tinggi di dunia militer.
Suku Madura terkenal karena gaya bicaranya yang blak-blakan serta sifatnya
yang temperamental dan mudah tersinggung, tetapi mereka juga dikenal hemat,
disiplin, dan rajin bekerja. padahal orang madura itu adalah orang yang mudah
menerima keadaan, berusaha mengalah, dan cenderung berprasangka baik pada orang
lain. Hal inilah yang sering melahirkan pemikiran untuk memperdayai dan
memanfaatkan keluguan orang madura. sehingga pada akhirnya ketika orang madura
berusaha membela diri, emosi dan membalas secara fisik, terlihat seperti suku
yang tempramental. hal ini benar-benar dimanfaatkan oleh penjajah Belanda pada
jaman dahulu untuk memecah belah persatuan bangsa. Untuk naik haji, orang
Madura sekalipun miskin pasti menyisihkan sedikit penghasilannya untuk simpanan
naik haji. Selain itu orang Madura dikenal mempunyai tradisi Islam yang kuat,
sekalipun kadang melakukan ritual Pethik Laut atau Rokat Tasse (sama dengan
larung sesaji).
Harga diri, juga paling penting dalam kehidupan orang Madura, mereka
memiliki sebuah peribahasa ANGOK POTE TOLLANG, ATEMBANG POTE MATA.
Artinya, lebih baik mati (putih tulang) daripada malu (putih mata). Sifat yang
seperti ini melahirkan tradisi carok pada masyarakat Madura.
0 komentar:
Posting Komentar